Definisi Analisis Sosial
Holland-Henriot,
mendefinisikan analisis social sebagai …..”usaha memperoleh gambaran yang
lebih lengkap tentang sebuah situasi social dengan menggali hubungan-hubungan
histories dan strukturalnya”
Dari definisi
diatas, terdapat elemen : a) Situasi Sosial, (b) Hubungan Struktural, (c) Kultural dan (d)
Historis, sehingga memungkinkan menangkap dan memahami realitas yang dihadapi.
Dalam arti sempit
analisis sosial dimaksudkan sebagai usaha untuk menganalisis suatu keadaan atau
masalah sosial secara objektif, sehingga harus dipahami bahwa analisis
social bukanlah alat bantu siap pakai
untuk membereskan masalah -masalah sosial.
Dalam arti luas, hasil
analisis masalah sosial /masyarakat dipakai dalam hubungan dengan usaha
mengubah keadaan atau memecahkan masalah yang dianalisis. Jadi, analisis sosial
mencoba mengaitkan analisis ilmiah dengan kepekaan etis, artinya analisis dipergunakan sebagai alat untuk
memperjuangkan tujuan tertentu.
Metode analisis sosial ini dapat dipergunakan untuk
menganalisis satuan-satuan sosial
(misalnya desa, Ormas), masalah -masalah sosial (misalnya kesehatan
reproduksi, narkoba, budaya, pendidikan) lembaga -lembaga sosial (misal
sekolah, proyek pembangunan), dll.
Fungsi analisis social
a.
Identifikasi dan
pemahaman masalah secara lebih seksama; melihat akar masalah dan ranting
masalah.
b.
Mendalami potensi
(kekuatan-kelemahan-peluang-tantangan) yang ada dalam komunitas/masyarakat.
c.
Membangun ukuran
dengan lebih baik untuk kelompok yang dirugikan.
d.
Membangun
prediksi berupa tindakan-tindakan (program) sebagai upaya untuk mengubah, nah
tugas KKN untuk mendorong perubahan tersebut.
Beberapa Istilah:
Analisis punya konotasi sebagai pengorganisasian data
(kategorisasi atau klasifikasi dgn prinsip komprehensif dan tak tumpang tindih;
konseptualisasi).
Interpretasi punya konotasi sebagai pemaknaan data yang telah
diorganisasi lewat analisis.
Teori/Perspektif berfungsi membantu dalam proses analisis dan
interpretasi data
FALSAFAH DAN METODE ANALISIS SOSIAL
Falsafah: positivisme vs anti-positivisme.
Falsafah positivisme: melahirkan metode
kuantitatif.
Falsafah anti-positivisme: melahirkan metode
kualitatif.
Asumsi metode kuantitatif dalam analisis social:
Sikap dan tindakan manusia adalah fungsi dari respon
terhadap skema. Karena itu dikenal istilah “responden” untuk menunjuk sumber
data.
Melalui tracking dapat diketahui “keteraturan”
(regularity) sikap dan tindakan manusia yang mengarah ke pembentukan
“pola” (pattern).
Sikap dan tindakan manusia serba terukur secara
“obyektif”.
Asumsi metode kualitatif dalam analisis social
Manusia hidup di dunia yang memiliki “makna” (meaning) baginya, karena itu
pemahaman makna perilaku manusia dalam konteks interaksi sosialnya menjadi
penting.
Setiap individu/komunal/komunitas/ikatan budaya adalah
“spesifik/unik”, dan menjadi sumber informasi dalam memaknakan dunianya. Sumber
data disebut “informan”.
Perbedaan
Tipikal Asumsi metode kuantitatif dan
kualitatif dalam analisis social
Dasar falsafah
|
kualitatif
|
kuantitatif
|
ONTOLOGI (persepsi thd
realitas)
|
Realitas beragam, dan
ko-eksistensi subyektivitas
|
Realitas tunggal, dan
eksistensi obyektivitas
|
EPISTEMOLOGI(peran
analis)
|
Harus berinteraksi dgn
gejala yang dianalisis
|
Independen dari
variabel yang dianalisis
|
AKSIOLOGI (nilai
analis)
|
Bertindak sarat nilai
dan bias cara
|
Bertindak bebas nilai
dan tak bias cara
|
RETORIK (gaya bahasa)
|
Personal, informal,
kontekstual
|
Impersonal, formal,
tekstual
|
METODOLOGI (pendekatan)
|
Induktif, multivariat,
interaksi multiproses, metode kontekstual
|
Deduktif, hubungan
sebab-akibat, metode bebas konteks
|
Unit analisis social
Personal:
individu.
Supersonal:
kelompok, lembaga, organisasi.
Impersonal:
peran, interaksi, dsb.
Level analisis
Nominal: tak
berjarak (agama, gender, etnis, ras, dsb).
Ordinal:
berjenjang dng jarak yg belum jelas (kurang – cukup – baik).
Interval:
berjenjang dng jarak yg jelas (nilai 0 – 10).
Rasio: perbandingan
(2:1).
Pendekatan analisis social menggunakan pendekatan triangulasi
Triangulasi
merupakan strategi pengumpulan data secara jamak.
4 tipe triangulasi:
triangulasi data, triangulasi investigator, triangulasi teori, triangulasi
metodologis
Instrument
analisis social
FRANK STILLWEL:
1.
Apa yang sebenarnya terjadi?
- Mengapa hal itu terjadi?
- Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan?
- Apakah hal tersebut dianggap bermasalah?
- Jika YA, bagaimana mengatasinya dan siapa yang
harus melakukannya?
ICE-BERG SYSTEM
- Analisis berjenjang menurut derajat substansi: fenomena
– pola – struktur.
- Fenomena:
refleksi data yang analog dgn permukaan gunung es, sifatnya artificial.
- Pola:
refleksi data yang lebih dalam derajat substansinya.
- Struktur:
refleksi data yang mendasar dalam derajat substansinya.
Peta social
Peta social adalah berbagai
struktur yang membentuk situasi dengan bermacam-macam cara, dapat juga sebagai
lembaga-lembaga, proses-proses dan pola-pola yang merupakan faktor-faktor
penentu wujud realitas social dan juga beberapa struktur cukup jelas sementara
yang lain kabur (hidden).
Peta social
mencakup: Struktur Sosial/Budaya,
struktur Politik/Kekuasaan, struktur Agama, struktur Ekonomi, nilai-nilai dalam
sebuah masyarakat, respon berbagai pihak atas situasi tersebut, dll.
Strukutur social budaya: Bagaimana
masyarakat mengatur hubungan sosial, makna, dan tata nilai, yang terdiri dari: Bagaimana
model kekerabatan (keluarga, marga, suku) yang dilestarikan oleh suatu
masyarakat, Perkumpulan dan organisasi kepentingan, Jaringan-jaringan
komunikasi dan media massa, Institusi agama, Simbol-simbol, slogan, mithos,
utopi, Kesenian, musik, cerita rakyat, Gaya hidup, trades. Pendidikan,
pengasuhan anak, Pola relasi, Pola-pola bahasa.
Strukutur politik, Bagaimana masyarakat mengatur kekuasaan yang
terdiri dari: Prosedur-prosedur pembuatan keputusan, Gaya kepemimpinan, Akses
terhadap pengaruh politik, Institusi politik formal: konstitusi, partai,
pengadilan, militer, Institusi politik non-formal: klik-klik, pressure
groups, lobbying, Pola-pola partisipasi rakyat
Struktur Ekonomi: : Bagaimana masyarakat mengatur
sumber-sumber daya, Bagaimana mode of production, mode of distribution,
dan mode of consumption suaru masyarakat, Bagaimana penguasaan kapital
(modal, tenaga kerja, dan teknologi) berlangsung, Bagaimana bangun strutkur
sosial yang dibentuk oleh dunia usaha (market), Bagaimana peran negara
dalam membuat regulasi-regulasi? Siapa yang diuntungkan oleh kebijakan yang
dibuat pemerintah?
Struktur Agama: Bagaimana keyakinan sebuah
masyarakat, dan dampak dari keyakinan tersebut terhadap masyarakat, terdiri
dari: Bagaimana mode of faith, mode
of religion practice, dan mode of religion tradition dalam suatu
masyarakat, Bagaimana agama mempengaruhi kehidupan sebuah masyarakat.
Nilai-nilai Utama: Manakah Nilai-Nilai kunci
yg Bekerja pada Struktur Tersebut, terdiri dari: Ethos apa yang menjadi
penggerak masyarakat tersebut, Ideologi-ideologi dominan apa yang menjadi
penggerak utama. Siapakah produsen (orang, lembaga) yang menjadi penjaga
nilai-nilai tersebut, Apa basic material yang mendukung ide-ide tersebut.
Saya lagi cari referensi...
BalasHapusTerima kasih infonya sangat bermanfaat