Kamis, 29 Maret 2012

Analisis Sosial


Definisi Analisis Sosial
Holland-Henriot, mendefinisikan analisis social sebagai …..”usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang sebuah situasi social dengan menggali hubungan-hubungan histories dan strukturalnya
Dari definisi diatas, terdapat elemen : a) Situasi Sosial, (b) Hubungan Struktural, (c) Kultural dan (d) Historis, sehingga memungkinkan menangkap dan memahami realitas yang dihadapi.
Dalam arti sempit analisis sosial dimaksudkan sebagai usaha untuk menganalisis suatu keadaan atau masalah sosial secara objektif, sehingga harus dipahami bahwa analisis social  bukanlah alat bantu siap pakai untuk membereskan masalah -masalah sosial.
Dalam arti luas, hasil analisis masalah sosial /masyarakat dipakai dalam hubungan dengan usaha mengubah keadaan atau memecahkan masalah yang dianalisis. Jadi, analisis sosial mencoba mengaitkan analisis ilmiah dengan kepekaan etis, artinya  analisis dipergunakan sebagai alat untuk memperjuangkan tujuan tertentu.
Metode  analisis sosial ini dapat dipergunakan untuk menganalisis satuan-satuan sosial  (misalnya desa, Ormas), masalah -masalah sosial (misalnya kesehatan reproduksi, narkoba, budaya, pendidikan) lembaga -lembaga sosial (misal sekolah, proyek pembangunan), dll.

Fungsi analisis social
a.      Identifikasi dan pemahaman masalah secara lebih seksama; melihat akar masalah dan ranting masalah.
b.      Mendalami potensi (kekuatan-kelemahan-peluang-tantangan) yang ada dalam komunitas/masyarakat.
c.       Membangun ukuran dengan lebih baik untuk kelompok yang dirugikan.
d.      Membangun prediksi berupa tindakan-tindakan (program) sebagai upaya untuk mengubah, nah tugas KKN untuk mendorong perubahan tersebut.
Beberapa Istilah:
Analisis punya konotasi sebagai pengorganisasian data (kategorisasi atau klasifikasi dgn prinsip komprehensif dan tak tumpang tindih; konseptualisasi).
Interpretasi punya konotasi sebagai pemaknaan data yang telah diorganisasi lewat analisis.
Teori/Perspektif berfungsi membantu dalam proses analisis dan interpretasi data
FALSAFAH DAN METODE ANALISIS SOSIAL
  Falsafah: positivisme vs anti-positivisme.
  Falsafah positivisme: melahirkan metode kuantitatif.
  Falsafah anti-positivisme: melahirkan metode kualitatif.

Asumsi metode kuantitatif dalam analisis social:
  Sikap dan tindakan manusia adalah fungsi dari respon terhadap skema. Karena itu dikenal istilah “responden” untuk menunjuk sumber data.
  Melalui tracking dapat diketahui “keteraturan” (regularity) sikap dan tindakan manusia yang mengarah ke pembentukan “pola” (pattern).
  Sikap dan tindakan manusia serba terukur secara “obyektif”.
Asumsi metode kualitatif dalam analisis social
  Manusia hidup di dunia yang memiliki “makna”  (meaning) baginya, karena itu pemahaman makna perilaku manusia dalam konteks interaksi sosialnya menjadi penting.
  Setiap individu/komunal/komunitas/ikatan budaya adalah “spesifik/unik”, dan menjadi sumber informasi dalam memaknakan dunianya. Sumber data disebut “informan”.
Perbedaan Tipikal  Asumsi metode kuantitatif dan kualitatif dalam analisis social
Dasar falsafah
kualitatif
kuantitatif
ONTOLOGI (persepsi thd realitas)
Realitas beragam, dan ko-eksistensi subyektivitas
Realitas tunggal, dan eksistensi obyektivitas
EPISTEMOLOGI(peran analis)
Harus berinteraksi dgn gejala yang dianalisis
Independen dari variabel yang dianalisis
AKSIOLOGI (nilai analis)
Bertindak sarat nilai dan bias cara
Bertindak bebas nilai dan tak bias cara
RETORIK (gaya bahasa)
Personal, informal, kontekstual
Impersonal, formal, tekstual
METODOLOGI (pendekatan)
Induktif, multivariat, interaksi multiproses, metode kontekstual
Deduktif, hubungan sebab-akibat, metode bebas konteks


Unit analisis social
  Personal: individu.
  Supersonal: kelompok, lembaga, organisasi.
  Impersonal: peran, interaksi, dsb.
Level analisis
  Nominal: tak berjarak (agama, gender, etnis, ras, dsb).
  Ordinal: berjenjang dng jarak yg belum jelas (kurang – cukup – baik).
  Interval: berjenjang dng jarak yg jelas (nilai 0 – 10).
  Rasio: perbandingan (2:1).

Pendekatan analisis social menggunakan pendekatan triangulasi
Triangulasi merupakan strategi pengumpulan data secara jamak.
4 tipe triangulasi: triangulasi data, triangulasi investigator, triangulasi teori, triangulasi metodologis

Instrument  analisis social
FRANK STILLWEL:
1.      Apa yang sebenarnya terjadi?
  1. Mengapa hal itu terjadi?
  2. Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan?
  3. Apakah hal tersebut dianggap bermasalah?
  4. Jika YA, bagaimana mengatasinya dan siapa yang harus melakukannya?

ICE-BERG SYSTEM
  1. Analisis berjenjang menurut derajat substansi: fenomena – pola – struktur.
  2. Fenomena: refleksi data yang analog dgn permukaan gunung es, sifatnya artificial.
  3. Pola: refleksi data yang lebih dalam derajat substansinya.
  4. Struktur: refleksi data yang mendasar dalam derajat substansinya.
Peta social
Peta social adalah berbagai struktur yang membentuk situasi dengan bermacam-macam cara, dapat juga sebagai lembaga-lembaga, proses-proses dan pola-pola yang merupakan faktor-faktor penentu wujud realitas social dan juga beberapa struktur cukup jelas sementara yang lain kabur (hidden).
Peta social mencakup:  Struktur Sosial/Budaya, struktur Politik/Kekuasaan, struktur Agama, struktur Ekonomi, nilai-nilai dalam sebuah masyarakat, respon berbagai pihak atas situasi tersebut, dll.
Strukutur social budaya: Bagaimana masyarakat mengatur hubungan sosial, makna, dan tata nilai, yang terdiri dari: Bagaimana model kekerabatan (keluarga, marga, suku) yang dilestarikan oleh suatu masyarakat, Perkumpulan dan organisasi kepentingan, Jaringan-jaringan komunikasi dan media massa, Institusi agama, Simbol-simbol, slogan, mithos, utopi, Kesenian, musik, cerita rakyat, Gaya hidup, trades. Pendidikan, pengasuhan anak, Pola relasi, Pola-pola bahasa.
Strukutur politik,  Bagaimana masyarakat mengatur kekuasaan yang terdiri dari: Prosedur-prosedur pembuatan keputusan, Gaya kepemimpinan, Akses terhadap pengaruh politik, Institusi politik formal: konstitusi, partai, pengadilan, militer, Institusi politik non-formal: klik-klik, pressure groups, lobbying, Pola-pola partisipasi rakyat
Struktur  Ekonomi: : Bagaimana masyarakat mengatur sumber-sumber daya, Bagaimana mode of production, mode of distribution, dan mode of consumption suaru masyarakat, Bagaimana penguasaan kapital (modal, tenaga kerja, dan teknologi) berlangsung, Bagaimana bangun strutkur sosial yang dibentuk oleh dunia usaha (market), Bagaimana peran negara dalam membuat regulasi-regulasi? Siapa yang diuntungkan oleh kebijakan yang dibuat pemerintah?
Struktur Agama: Bagaimana keyakinan sebuah masyarakat, dan dampak dari keyakinan tersebut terhadap masyarakat, terdiri dari: Bagaimana mode of faith,  mode of religion practice, dan mode of religion tradition dalam suatu masyarakat, Bagaimana agama mempengaruhi kehidupan sebuah masyarakat.
Nilai-nilai Utama: Manakah Nilai-Nilai kunci yg Bekerja pada Struktur Tersebut, terdiri dari: Ethos apa yang menjadi penggerak masyarakat tersebut, Ideologi-ideologi dominan apa yang menjadi penggerak utama. Siapakah produsen (orang, lembaga) yang menjadi penjaga nilai-nilai tersebut, Apa basic material yang mendukung ide-ide tersebut.


1 komentar:

  1. Saya lagi cari referensi...
    Terima kasih infonya sangat bermanfaat

    BalasHapus